Rihlah keluarga Besar MQ Venezia Residence di Buperta Cibubur

Majelis Quran Venezia Residence

Motivator Pendidikan Kreatif- Ahad 15 Juni 2014, saya dan teman-teman Komunitas Majelis Qur'an Venezia  Residence mengadakan acara Rihlah keluarga di Buperta Cibubur. Ini merupakan acara tahunan yang kami gelar setiap 2 tahun sekali. Tujuan dilaksankan acara ini adalah dalam rangka memperkokoh ukhuwah yang selama ini sudah berjalan. selain itu tuuan ini juga untuk melepas penat atau refreshing menjelang Ramdhan 1435 H. Oleh sebab itu salah satu agendanya adalah kita mendengarkan Tauziah dari ustadz Faturrazkah tentang sikap Muslim dalam menyambut Ramadhan dan juga Membangun Keluarga Sakinah.
Namin AB-Motivator Pendidikan
Saya dan teman-teman sedang menunggu rombongan di Depan pintu Gerbang Buperta Cibubur
Ust.Faturrazak
 Ustadz Faturrazak sedang menyampaikan Tauziah
MQ Venezia Residence
 Bapak-bapak dan Ibu-ibu sedang berdiskusi masing-masing tentang persipan Ramdhan.
Semoga Allah menguatkan langkah kami untuk menuntut ilmu, memberikan ke Istiqomahan untuk senatiasa melaksankan Ibdah sesuai tuntunan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Sampai bertemu pada acara Rihlah tahun depan.

"Kisah Istri Sholehah…" (Berhak Untuk Dibaca…!!)


Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…
Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.
Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku...
Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.

Putriku bercerita :

Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??"

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…

Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"

Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?". Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??

          Sang istri berkata : Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma…

Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…

Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin (SELESAI…)

          Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
          Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
          Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
          Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…

(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Firanda Andirja)

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 19-11-1434 H / 25 September 2013 M
www.firanda.com

Kajian Akhir Pekan, MQ Venezia Residence Cileungsi, 02 Rabiul akhir 1435 H


Kepada Yth.Jamaah MQ Venezia Residence
Di-Bumi Venezia

Assalamualikum.Wr.Wb

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan kekuatan kesehatan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Mohon Kehadirannya Pada Kajian Akhir Pekan MQ yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal  : Ahad, 02 RabiuL akhir1435 H
Tempat         : Rumah Ust.Fahrudin, Blok A
Pukul            : 20.00 s/d 22.00
Talaqi           : -

Demikian undangan ini kami sampaikan semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua untuk terus menuntut ilmu.

Wassalamualikum.Wr.Wb


Abu Syihana

Kajian Akhir Pekan MQ Venezia Residence, Ahad 25 Rabiul Awal 1435 H




Kepada Yth.Jamaah MQ Venezia Residence
Di-Bumi Venezia

Assalamualikum.Wr.Wb

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan kekuatan kesehatan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Mohon Kehadirannya Pada Kajian Akhir Pekan MQ yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal  : Ahad, 25 Rabiulawal 1435 H
Tempat         : Rumah Ust.Hadid Budiman, Blok B
Pukul            : 20.00 s/d 22.00
Talaqi           : -

Demikian undangan ini kami sampaikan semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua untuk terus menuntut ilmu.

Wassalamualikum.Wr.Wb


Abu Syihana

Kajian Akhir Pekan, MQ Venezia Residence Cileungsi, Ahad 18 Rabiul awal 1435 H


Kepada Yth.Jamaah MQ Venezia Residence
Di-Bumi Venezia

Assalamualikum.Wr.Wb

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan kekuatan kesehatan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Mohon Kehadirannya Pada Kajian Akhir Pekan MQ yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal  : Ahad, 18 Rabiulawal 1435 H
Tempat         : Rumah Ust.Hadid Budiman, Blok B
Pukul            : 20.00 s/d 22.00
Talaqi           : -

Demikian undangan ini kami sampaikan semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua untuk terus menuntut ilmu.

Wassalamualikum.Wr.Wb


Abu Syihana

Kajian Akhir Pekan, MQ Venezia Residence Cileungsi, 11 Rabiulawal 1435 H


Kepada Yth.Jamaah MQ Venezia Residence
Di-Bumi Venezia

Assalamualikum.Wr.Wb

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan kekuatan kesehatan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Mohon Kehadirannya Pada Kajian Akhir Pekan MQ yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal  : Ahad, 11 Rabiulawal 1435 H
Tempat         : Rumah Bapak.H.Anogi
Pukul            : 20.00 s/d 22.00
Talaqi           : -

Demikian undangan ini kami sampaikan semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua untuk terus menuntut ilmu.

Wassalamualikum.Wr.Wb


Abu Syihana

Kesibukan Para Penghuni Surga


Sebagaimana penduduk dunia yang fana ini sangatlah sibuk….ternyata para penghuni surga juga dalam kesibukan….

Penduduk dunia begitu sibuk memerahkan peluh dan keringat… membanting tulang mereka…siang dan malam…demi untuk bisa merasakan kenikmatan dunia. Betapa banyak diantara penduduk dunia setelah bersusah payah sibuk bekerja ternyata tidak mampu meraih kenikmatan yang mereka angan-angankan..

Kalaulah mereka berhasil meraih apa yang mereka inginkan ternyata kenikmatan tersebut tidak abadi dan akan sirna… dan kenikmatan tersebut ternyatapun pasti terkontaminasi dengan kesedihan, kegelisahan dan gundah gulana, bahkan ketakutan dan kekhawatiran. Karenanya betapapun kaya seorang penduduk dunia…suatu saat pasti dia akan sedih dan takut…

Itulah hasil kesibukan penduduk dunia…semuanya fana dan fatamorgana.

Para penghuni surga juga sibuk…akan tetapi kesibukan mereka berbeda dengan kesibukan penduduk dunia…

Mereka para penghuni surga sibuk dengan menikmati dan berlezat-lezat dengan kenikmatan dan anugerah yang Allah sediakan bagi mereka di surga. Terlalu banyak kenikmatan…

Terlalu banyak kelezatan…beraneka ragam dan bervariasi…

Kelezatan yang tidak mampu untuk dibayangkan dan dikhayalkan oleh penduduk dunia…akal mereka tidak mampu untuk mengkhayalkannya….

Hilanglah kata kesedihan…sirnalah kata kekhawatiran…seluruhnya berganti dengan kegembiraan, riang, dan kesenangan.

Tentunya penghuni surga akan memperoleh apa saja yang mereka angan-angankan, dan apa saja yang mereka impikan.

Itulah kesibukan penghuni surga…sibuk menikmati kenikmatan dan kelezatan surga. Diantara kesibukan mereka adalah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah

إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ (٥٥) هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلالٍ عَلَى الأرَائِكِ مُتَّكِئُونَ (٥٦)

“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan” (QS Yaasiin : 55-56)

Sedang sibuk apakah mereka…?. Ibnu Mas’uud, Ibnu Abbaas radhiallau ‘anhum serta Ibnul Musayyib, Ikrimah, Al-Hasan Al-Bashri, Qotaadah, Al-A’masy, Sulaiman At-Taimiy, dan Al-Auzaa’i rahimahumullah yang menafsirkan kesibukan di sini adalah اِفْتِضَاضُ الأَبْكَارِ (memecahkan keperawanan para bidadari). (Lihat tafsiir At-Thobari 20/534-535, Ad-Dur Al-Mantsuur 7/64, dan tafsiir Ibni Katsiir 6/82)

Al-Qurthubi berkata:

وَقَالَ أَبُوْ قِلاَبَة : بَيْنَمَا الرَّجُلُ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ مَعَ أَهْلِهِ إِذْ قِيْلَ لَهُ تَحَوَّلْ إِلَى أَهْلِكَ، فَيَقُوْلُ أَنَا مَعَ أَهْلِي مَشْغُوْلٌ ؛ فَيُقَالُ تَحَوَّلْ أَيْضًا إِلَى أَهْلِكَ. وَقِيْلَ : أَصْحَابُ الْجَنَّةِ فِي شُغُلٍ بِمَا هُمْ فَيْهِ مِنَ اللَّذَّاتِ وِالنَّعِيْمِ عَنِ الْاِهْتِمَامِ بِأَهْلِ الْمَعَاصِي وَمَصِيْرِهِمْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا هُمْ فِيْهِ مِنْ أَلِيْمِ الْعَذَابِ ، وَإِنْ كَانَ فِيْهِمْ أَقْرِبَاؤُهُمْ وَأَهْلُوْهُمٍ

“Abu Qilabah berkata, “Tatkala seorang lelaki penghuni surga sedang bersama istrinya (dari bidadari-pen) maka dikatakan kepadanya : Pergilah kepada istrimu (yang ada di neraka-pen) maka iapun berkata, “Saya sedang sibuk dengan bidadariku”, maka dikatakan kembali kepadanya pergilah engkau ke keluargamu !.”

Dan dikatakan bahwasanya para penghuni surga sedang sibuk dalam kenikmatan dan kelezatan yang mereka rasakan sehingga mereka tidak memperdulikan tentang kondisi para pelaku kemaksiatan dan nasib mereka yang masuk kedalam neraka serta adzab dan siksaan yang mereka rasakan, meskipun para penghuni neraka tersebut adalah karib kerabat para penghuni surga dan istri-istri mereka tatkala di dunia” (Tafsiir Al-Qurthubi 15/43)

Bagaimana seorang penghuni surga tidak sibuk memecahkan keperawanan para bidadari?, sementara Allah menyediakan baginya para bidadari yang banyak jumlahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ فِى الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ طُولُهَا سِتُّونَ مِيلاً لِلْمُؤْمِنِ فِيهَا أَهْلُونَ يَطُوفُ عَلَيْهِمُ الْمُؤْمِنُ فَلاَ يَرَى بَعْضُهُمْ بَعْضًا

“Bagi seorang mukmin di surga sebuah kemah dari sebuah mutiara yang berongga, panjangnya 60 mil, dan bagi seorang mukmin dalam kemah mutiara tersebut istri-istrinya, sang mukmin berkeliling mengitari mereka sehingga sebagian mereka tidak melihat sebagian yang lain” (HR Al-Bukhari no 3243 dan Muslim no 7337)

Al-Munaawi berkata, “Bagi sang mukmin istri-istri yang banyak, ia mengelilingi istri-istri tersebut untuk menjimak mereka atau yang semisalnya, sehingga sebagian bidadari tidak melihat bidadari yang lain karena besarnya kemah mutiara tersebut” (At-Taisiir bi syarh al-Jaami’ as-Shogiir, 1/685)

Bagaimana seorang penghuni surga tidak sibuk memecahkan keperawanan para bidadari? Sementara para bidadari sangat cantik dan selalu merindukannya dan selalu merayunya…???

Bagaimana seorang penghuni surga tidak sibuk memecahkan keperawanan para bidadari…?? Sementara ia telah diberi kekuatan sekuat 100 orang dalam jimak…??

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُعْطَى الْمُؤْمِنُ فِي الْجَنَّةِ قُوَّةَ كَذَا وَكَذَا مِنَ الْجِمَاعِ، قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَوَ يُطِيْقُ ذَلِكَ؟ قَالَ : يُعْطَى قُوَّةَ مِائَةٍ

“Seorang mukmin di surga diberi kekuatan untuk berjmak sekian dan sekian”, maka dikatakan, “Wahai Rasulullah, apakah ia mampu?”. Rasulullah berkata, “Ia diberi kekuatan 100 orang dalam berjimak” (HR At-Thirmidzi no 2536 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

Bagaimana seorang penghuni surga tidak sibuk memecahkan keperawanan para bidadari??, sementara para bidadari setiap disetubuhi akan kembali lagi keperawanan mereka??.

Allah berfirman :

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (٣٥)فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (٣٦)

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan”
 (QS Al-Waaqi’ah : 35-36)

As-Syaikh As-Sa’di berkata, “Sifat ini –yaitu keperawanan- selalu menyertai mereka dalam berbagai kondisi” (Taisiir Ar-Kariim Ar-Rahmaan hal 833)

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhumaa berkata:

إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ لَيُعَانِقُ الْحَوْرَاءَ سَبْعِيْنَ سَنَةً ، لاَ يَمَلُّهَا وَلاَ تَمَلُّهُ ، كُلَّمَا أَتَاهَا وَجَدَهَا بِكْرًا ، وَكُلَّمَا رَجَعَ إِلَيْهَا عَادَتْ إِلَيْهِ شَهْوَتُهُ ؛ فَيُجَامِعُهَا بِقُوَّةِ سَبْعِيْنَ رَجُلاَ ، لاَ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا مَنِيٌّ ؛ يَأْتِي مِنْ غَيِرْ مَنِيٍّ مِنْهُ وَلاَ مِنْهَا

“Sesungguhnya seorang penghuni surga sungguh akan memeluk bidadari selama 70 tahun, ia tidak bosan dengan bidadari tersebut dan sang bidadari juga tidak bosan dengannya, setiap kali ia menjimaknya ia mendapati sang bidadari kembai perawan, dan setiap kali ia kembali kepada sang bidadari maka syahwatnya akan kembali. Maka iapun menjimak bidadari tersebut dengan kekuatan 70 lelaki, tidak ada mani yang keluar dari keduanya, ia menjimak bidadari tanpa keluar mani, dan sang bidadari juga tidak keluar mani” (Tafsiir Al-Qurthubi 15/45)

Tentu saja ini semua membuatnya sibuk memecahkan keperawanan para bidadari.

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :


وَإِذَا انْحَدَرْتَ رَأَيْتَ أمراً هَائِلاً... مَا لِلصِّفَاتِ عَلَيْهِ مِنْ سُلْطَانِ

Jika engkau memandang apa yang ada di bawah pusar sang bidadari maka engkau akan melihat perkara yang menakjubkan (tentang kemaluan sang bidadari-pen), tidak ada kuasa untuk bisa menjelaskan sifat-sifat perkara tersebut.

لاَ الْحَيْضُ يَغْشَاهُ وَلاَ بَوْلٌ وَلاَ ... شَيْءٌ مِنَ الآفَاتِ فِي النِّسْوَانِ

Tidak ada darah haid yang menghalanginya dan tidak juga ada air kencing, serta tidak ada sesuatupun dari hal-hal buruk yang terdapat pada wanita-wanita dunia

فَخِذَانِ قَد حَفَا بِهِ حَرَسًا لَهُ ... فَجَنَابُهُ فِي عِزَّةٍ وِصِيَانِ

Dua paha yang telah meliputi perkara tersebut (kemaluan sang bidadari-pen) dan menjaganya, maka sisi kemaluan bidadari tersebut telah terjaga di bawah penjagaan dan keperkasaan

قَامَا بِخِدْمَتِهِ هُوَ السُّلْطَانُ بَيْـ ... ـنَهُمَا وَحَقٌّ طَاعَةُ السُّلْطَانِ

Kedua paha tersebut melayani kemaluan sang bidadari, dialah sang raja diantara kedua paha tersebut, dan merupakan hak agar raja ditaati

وَجِمَاعُهَا فَهُوَ الشِّفَا لِصَبِّهَا ... فَالصَّبُّ مِنْهُ لَيْسَ بِالضَّجْرَانِ

Dan menyetubuhi bidadari merupakan penawar dan obat kecintaannya kepada sang bidadari, maka kecintaan dari sang lelaki dan bukanlah kegelisahan

وَإِذَا يُجَامِعُهَا تَعُوْدُ كَمَا أَتَتْ ... بِكْرًا بِغَيْرِ دَمٍ وَلاَ نُقْصَانِ

Jika ia menyetubuhi sang bidadari maka sang bidadari akan kembali lagi keperawanannya tanpa ada darah dan tanpa ada kekurangan sama sekali

فَهُوَ الشَّهِيُّ وَعُضْوُهُ لاَ يَنْثَنِي ... جَاءَ الْحَدِيْثُ بِذَا بِلاَ نُكْرَانِ

Dialah sang lelaki yang berhasrat, dan kemaluannya tidak akan bengkok (loyo) sebagaimana ada hadits Nabi yang menjelaskan akan hal ini, tidak perlu diingkari

وَلَقَدْ رَوَيْنَا أَنَّ شُغْلَهُمُ الَّذِي ... قَدْ جَاءَ فِي يَاسِيْنَ دُوْنَ بَيَانِ

Dan sungguh kami telah meriwayatkan bahwasanya kesibukan mereka yang telah disebutkan dalam surat yaasiin tanpa perlu penjelasan lagi

شُغْلُ الْعَرُوْسِ بِعُرْسِهِ مِنْ بَعْدِمَا ... عَبَثَتْ بِهِ الْأَشْوَاقُ طُوْلَ زَمَانِ

Yaitu kesibukan seorang pengantin mempelai lelaki dengan mempelai wanitanya, setelah sekian lama sang mempelai lelaki telah diombang-ambingkan oleh kerinduan

بِاللهِ لاَ تَسْأَلْهُ عَنْ أَشْغَالِهِ ... تِلْكَ اللَّيَالِي شَأْنُهُ ذُوْ شَانِ

Demi Allah janganlah engkau bertanya kepadanya tentang kesibukannya pada malam-malam itu…perkaranya sangat hebat

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلاً بِصَبٍّ غَابَ عَنْ ... مَحْبُوْبِهِ فِي شَاسِعِ الْبُلْدَانِ

Dan buatlah perumpamaan kepada mereka dengan seorang pria yang memendam kerinduan dan telah terpisah lama dari kekasihnya di negeri yang jauh

وَالشَّوْقُ يُزْعِجُهُ إِلَيْهِ وَمَا لَهُ ... بِلِقَائِهِ سَبَبٌ مِنَ الْإِمْكَانِ

Kerinduan senantiasa menggelisahkannya, namun tidak ada kemungkinan untuk bertemu dengan kekasihnya

وَافَى إِلَيْهِ بَعْدَ طُوْلِ مَغِيْبِهِ ... عَنْهُ وَصَارَ الْوَصْلُ ذَا إِمْكَانِ

Setelah lama berpisah dari kekasihnya tiba-tiba memungkinan baginya untuk bisa bertemu dengan kekasihnya

أَتَلُوْمُهُ إِنْ صَارَ ذَا شُغْلٍ بِهِ ... لاَ وَالَّذِي أَعْطَى بِلاَ حُسْبَانِ

Maka apakah engkau mencelanya jika lantas iapun sibuk (bersetubuh) dengan kekasihnya? Tentu tidak, demi Dzat yang memberikan karunia tanpa batasan

يَا رَبِّ غُفْرًا قَدْ طَغَتْ أَقْلاَمُنَا ... يَا رَبِّ مَعْذِرَةً مِنَ الطُّغْيَانِ

Wahai Robku ampunilah kami, pena-pena kami telah melampaui batas (dalam mensifati para bidadari), waha Robku maafkanlah kami karena sikap melampaui batas ini

Syaikh Muhammad Kholil Harroos rahimahullah tatkala mensyarah (menjelaskan) bait-bait yang ditulis oleh Ibnul Qoyyim di atas, beliau berkata, “Sungguh sang penyair (yaitu Ibnul Qoyyim) telah merasa bahwasanya penanya telah menulis begitu jauh (dan panjang lebar dalam bait-bait di atas-pen) tentang sifat bidadari dengan begitu jelasnya yang semestinya tidak perlu dijelaskan (vulgar) maka iapun beristighfar kepada Allah karena semangatnya penanya menulis dan ia minta agar Allah memberi udzur kepadanya pada isi bait-baitnya yang melampaui batas” (Syarh Al-Qoshiidah An-Nuuniyah 2/397).

Sebagaimana Ibnul Qoyyim beristighfar kepada Allah maka saya –penulis yang penuh kelemahan- juga meminta ampun kepada Allah kalau terlalu detail dalam menjelaskan tentang bidadari. Tidak lain niat penulis agar para pembaca sekalian lebih bersemangat dalam beramal sholeh baik sholat malam, sedekah, dan puasa, agar bisa merasakan kesibukan yang telah menyibukan para penghuni surga… (bersambung…)

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 19-10-1432 H / 17 September 2011 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
www.firanda.com

Kajian Akhir Pekan Majelis Qur'an Venezia Residence, Sabtu 26 Sapar 1435 H

Kepada Yth.Jamaah MQ Venezia Residence
Di-Bumi Venezia

Assalamualikum.Wr.Wb

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan kekuatan kesehatan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Mohon Kehadirannya Pada Kajian Akhir Pekan MQ yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal  : Sabtu, 26 Sapar 1435 H
Tempat         : Rumah Abu Syihaba Blok D2/8
Pukul            : 20.00 s/d 22.00
Talaqi           : QS.AT-Takaatsur

Demikian undangan ini kami sampaikan semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua untuk terus menuntut ilmu.

Wassalamualikum.Wr.Wb


Abu Syihana